Belajar Tajwid AlQuran Lengkap

Belajar Tajwid AlQuran Lengkap

Posted on 

Hal yang utama dari belajar membaca alquran adalah juga belajar tajwid al-quran. Termasuk juga Bacaan Tajwid, seperti hukum bacaan tajwid Hukum nun mati, hukum bacaan tajwid mim matialif lam syamsiah serta hukum bacaan tajwid mad menjadi hal mendasar untuk kita pelajari.

Hukum bacaan tajwid ini penting di untuk dipahami, karena kesalahan tajwid, khususnya ketika membaca alquran dapat menyembabkan kesalahan arti. Saya menyarankan untuk belajar tajwid langsung kepada guru mengaji, kalau sekedar teoritis insya Allah artikel ini cukup lengkap.

Pada tahapan belajar, atau pada ilmu tajwid dasar dipelajari ketika kita sudah mengetahui huruf huruf alquran atau huruf huruf hijaiyah, serta kita sudah bisa membaca huruf huruf tersebut.

Banyak orang beranggapan bahwa belajar tajwid itu sulit, tapi jika kita tekun untuk belajar, insya Allah belajar tajwid akan mudah.

Dan untuk memudahkan belajar tajwid ini, dibagian akhir kamu dapat dmendownload buku ringkasan hukum bacaan tajwid dalam bentuk file pdf.

Daftar Isi [Lihat]

Apa itu Tajwid Alquran?

Apakah Itu Tajwid Alquran ? tajwid alquran adalah tata cara membaca alquran dengan baik dan benar, sesuai dengan kaidah-kaidah membaca alquran. Dalam ilmu keislaman khususnya di bidang membaca alquran dikenal dengan ilmu tajwid.

Tajwīd (تجويد) secara harfiah bermakna melakukan sesuatu dengan baik dan indah atau bagus dan membaguskan, dalam bahasa arab, tajwid berasal dari kata Jawwada (جوّد-يجوّد-تجويدا).

Menurut ilmu qiro’ah tajwid juga berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya.

Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci al-Quran.

Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah Menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat al-Quran.

Para ulama menyatakan bahwa

Hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah fardhu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca al-Quran adalah fardhu ain atau wajib kepada lelaki dan perempuan yang mukallaf atau dewasa.

belajar tajwid alquran lengkap

Macam-macam hukum Tajwid

Berikut ini adalah macam-macam hukum bacaan tajwid

1.Hukum Bacaan Nun Mati/ Tanwin – belajar tajwid al-quran

Hukum bacaan tajwid Nun Mati dan Tanwin adalah salah satu dari hukum Tajwid yaitu hukum bacaan Nun Mati. Disini kita akan menemukan manasaja dari huruf hijaiyah yang dibaca dengung, tentunya kita perlu untuk menghafalkan huruf itu dengan cara sering berlatih, karena untuk huruf hijaiyah yang dibaca dengung ini tidak ada tanda baca dengung nya.

Hukum ini menjelaskan tata aturan pembacaan alquran jikan Nun Mati Atau Tanwin bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah tertentu.

hukum bacaan nun mati
source : wikipedia

Nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ) jika bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah, hukum bacaannya ada 5 macam, yaitu:

  1. Izahar dan Huruf Izhar
  2. Idghom dan Huruf Idghom
    1. Idghom Bighunnah
    2. Idghom Bilaghunnah
    3. Pengecualian
  3. Iqlab dan Huruf Iqlab
  4. Ikhfa dan Huruf Ikhfa
  5. Ghunnah Pada Bacaan Ikhfa

Dengan penjelasan sebagai berikut :

1.Izhar dan huruf Izhar

Izhar artinya jelas atau terang. Apabila ada nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ)bertemu dengan salah satu huruf halqi (ا ح خ ع غ ه ), maka dibacanya jelas/terang.

2.Idgham dan huruf Idgham

1. Idghom Bighunnah

Idgham Bighunnah (dilebur dengan disertai dengung)
Yaitu memasukkan/meleburkan huruf nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ)kedalam huruf sesudahnya dengan disertai (ber)dengung, jika bertemu dengan salah satu huruf yang empat, yaitu: ن م و ي

Contoh Idghom Bigunnah

فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ  harus dibaca Fī ʿamadim mumaddadah.

2. Idghom Bilaghunnah

Idgham Bilaghunnah (dilebur tanpa dengung)
Yaitu memasukkan/meleburkan huruf nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ / نْ) kedalam huruf sesudahnya tanpa disertai dengung, jika bertemu dengan huruf lam atau ra (ر، ل)

Contoh Idghom Bilagunnah

مَنْ لَمْ  harus dibaca Mal lam

3. Pengecualian

Jika nun mati bertemu dengan keenam huruf idgam tersebut tetapi ditemukan dalam satu kata, seperti

بُنْيَانٌ, اَدُّنْيَا, قِنْوَانٌ, dan صِنْوَانٌ,

maka nun mati atau tanwin tersebut dibaca jelas.

3.Iqlab dan huruf Iqlab

Iqlab artinya menukar atau mengganti. Apabila ada nun mati atau tanwin(ـًـٍـٌ / نْ) bertemu dengan huruf ba (ب), maka cara membacanya dengan menyuarakan /merubah bunyi نْ menjadi suara mim (مْ), dengan merapatkan dua bibir serta mendengung.

Contoh Iqlab

لَيُنۢبَذَنَّ   harus dibaca Layumbadżanna

 

4.Ikhfa dan huruf Ikhfa

Ikhfa artinya menyamarkan atau tidak jelas. Apabila ada nun mati atau tanwin (ـًـٍـٌ /نْ) bertemu dengan salah satu huruf ikhfa yang 15,  ta'(ت), tha’ (ث), jim (ج), dal (د), dzal (ذ), zai (ز), sin (س), syin (ش), sod (ص), dhod (ض), tho (ط), zho (ظ), fa’ (ف), qof ( ق), dan kaf (ك)

Jika merunut secara bahasa, Ikhfa’ memiliki arti samar. Samar dalam hal ini adalah samar dalam mengucapkan bacaan antara Izhar dan Idghom. Ada juga yang mengatakan samar dalam hal suara Nun Mati yang ada pada bacaan terkait.

Walaupun demikian, secara kesimpulan tetap sama, yakni samar.

Dalam pengertian hukum tajwid, Ikhfa’ adalah satu hukum yang disematkan pada bacaan nun mati atau tanwin ketika bertemu dengan salah satu di antara 15 huruf hijaiyah.

Huruf-huruf ini yang nanti menjadi topik bahasan dalam artikel ini. Termasuk contoh dan bagaimana cara membacanya.

Ikhfa’ sendiri tidak hanya menjadi hukum yang ada pada bahasan Nun Mati dan Tanwin. Ikhfa’ juga ada pada bagian pembahasan Mim Mati, namun nama Ikhfa’-nya diberi tambahan Syafawi.

Tambahan tersebut adalah tanda yang menunjukkan bahwa Ikhfa’ yang dimaksud adalah Ikhfa’ dalam pembahasan Mim Mati, bukan Nun Mati dan Tanwin.

5.Suara Ghunnah pada Bacaan Ikhfa

Ikhfa’ adalah membunyikan samar-samar antara Idzhar dan Idghom. Secara posisi bacaan, Ikhfa’ ada di tengah-tengah. Karena bacaan Ikhfa’ ini memiliki idghom yang samar, maka suara ghunnah yang dibawa Idghom juga dimunculkan di sini.

Iya, Ikhfa’ memiliki ghunnah yang samar-samar.

Lalu berapa panjang ghunnah pada Ikhfa’? Ghunnah pada bacaan Ikhfa’ ini memiliki panjang dua harakat.

Sehingga perlu teliti benar orang yang membaca Al-Quran memperhatikan hal ini baik-baik. Sebab tidak jarang, orang yang membunyikan bacaan Ikhfa’ tanpa memperhatikan panjang dengungnya.

Bahkan banyak yang cara membacanya seperti tanpa dengung dan langsung lanjut begitu saja.

Maka dibacanya samar-samar, antara jelas dan tidak (antara izhar dan idgham) dengan mendengung.

hukum nun mati dan tanwin
hukum nun mati dan tanwin

2.Hukum membaca Ra – belajar tajwid al-quran

Hukum bacaan Ra terbagi menjadi tiga,yaitu:

1.Ra dibaca Tafkhim artinya tebal

Ra dibaca tafkhim atau tebal dalam keadaan sebagai berikut :

  • Ra berharkat fathah اَلرَّسُوْلَ
  • Ra berharkat dhummah رُحَمَاءِ
  • Ra diwakafkan sebelumnya huruf yang berharkat fathah atau Dhummah يَنْصُرُ- َاْلاَبْتَرُ
  • Ra sukun sebelumnya huruf yang berbaris fathah atau dhummah تُرْجَعُوْنَ- يَرْحَمٌ
  • Ra sukun karena wakaf sebelumnya terdapat alif atau wau yang mati اَلْغَفُوْرُ-اَلْجَبَّارُ
  • Bila ra terletak sesudah Hamzah Washal اُرْكُضْ- اِرْحَمْنَا

Catatan:Hamzah Washal adalah Hamzah yang apabila terletak dia diawal dibaca, tetapi kalau ada yang mendahuluinya dia tidak dibaca

2.Ra dibaca tarqiq (tipis) atau Tarkik

Huruf Ra dibaca tarqiq (tipis) atau Tarkik apabila keadaannya sebagai berikut:

  • Ra berharkat kasrah رِحْلَةَ الشّتَاءِ _ تَجْرِيْ
  • Ra sukun sebelumnya huruf berharkat kasrah dan sesudahnya bukanlah huruf Ist’la’ فِرْعَوْنَ – مِرْيَةٌ
  • Ra sukun sebelumnya huruf yan berharkat kasrah dan sesudahnya huruf Ist’la’ dalam kata yang terpisah. فَصْبِرْصَبْرًا
  • Ra sukun karena wakaf, sebelumnya huruf berharkat kasrah atau ya sukun.
    جَمِيْعٌ مُنْتَصِرٌ – يَوْمَئِذِ لَخَبِيْرٌ
  • Ra sukun karena wakaf sebelumnya bukan huruf huruf Isti’la’dan sebelumnya didahului oleh huruf yang berbaris kasrah. ذِيْ الذِّكْر

huruf Isti’lak ialah melafalkan huruf dengan mengangkat pangkal lidah kelangit-langit yang mengakibatkan hurfnya besar ق ص ض ظ ط غ خ

3.Ra boleh dibaca tafkhim atau tarqiq

Ra dibaca tarkik dan tafkhim bila:

  • Ra sukun sebelumnya berharkat kasrah dan sesudahnya huruf Isti’la’ berharkat kasrah atau Kasratain. مِنْ عِرْضِهِ – بِحِرْص
  • Ra sukun karena wakaf, sebelumnya huruf Isti’la’ yang berbaris mati, yang diawali dengan huruf yang berharkat kasrah. الْقِطْرِ – مِصْرِ

3.Hukum Bacaan Maad – belajar tajwid al-quran

Pengertian dari mad adalah memanjangkan suara suatu bacaan. Huruf mad ada tiga yaitu : ا و ي
Jenis mad terbagi 2 macam, yaitu :

1.Mad Ashli / mad thobi’i

Mad Ashli / mad thobi’I terjadi apabila :

  1. huruf berbaris fathah bertemu dengan alif
  2. huruf berbaris kasroh bertemu dengan ya mati
  3. huruf berbaris dhommah bertemu dengan wawu mati

Panjangnya adalah 1 alif atau dua harokat.
contoh :

contoh mad thobií

2.Mad far’i

Adapun jenis mad far’i ini terdiri dari 13 macam, yaitu :

1. Mad Wajib Muttashil

Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam satu kata. Panjangnya adalah 5 harokat atau 2,5 alif. (harokat = ketukan/panjang setiap suara)

Mad ini dinamakan mad wajib karena hukum madnya wajib ditambahkan atas mad thabii, dinamakan muttashil (bersambung) karena huruf mad dan sebab-imad terdapat dalam satu kata.

Menurut Qiraat-i A`sim dan Riwayat Hafs martabahnya mad wajib muttashil ini adalah dibaca panjang empat (4) alif / delapan (8) harakah.

Martabah madnya mad wajib muttashil dengan cara tartil, tadwir, dan
hadr adalah sebagai berikut :

  • Tartil : empat (4) alif atau delapan (8) harakah
  • Tadwir : tiga (3) alif atau enam (6) harakah
  • Hadr : dua (2) alif atau empat (4) harakah

Contoh :

Mad Wajib Muttashil
Tajwid : Contoh Mad Wajib Muttashil
2. Mad Jaiz Munfashil

Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan hamzah dalam kata yang berbeda. Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif).

Contoh :

Mad Jaiz Munfashil
Tajwid Mad Jaiz Munfashil

Huruf mad ini juga dapat berupa wau moqoddaroh atau huruf wau tersembunyi.

contoh :

huruf mad berupa wau muqoddaroh tersembunyi

atau dapat juga berupa huruf ya Tersembunyi.

Contoh :

huruf mad berupa ya muqoddaroh tersembunyi

Menurut Qiraat-i A`sim dan Riwayat Hafs martabahnya mad jaiz munfashil ini adalah dibaca panjang empat (4) alif / delapan (8) harakah.

Martabah madnya mad jaiz munfashil dengan cara tartil, tadwir, dan
hadr adalah sebagai berikut :

  • Tartil : empat (4) alif atau tiga (3) alif
  • Tadwir : tiga (3) alif atau dua (2) alif
  • Hadr : dua (2) alif atau satu (1) alif

Catatan : Satu (1) alif sama dengan dua (2) harakah

3. Mad Aridh Lisukuun

Yaitu setiap mad thobi’i bertemu dengan huruf hidup dalam satu kalimat dan dibaca waqof (berhenti).
Panjangnya adalah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif). Apabila tidak dibaca waqof, maka hukumnya kembali seperti mad thobi’i.

Contoh :

Belajar Tajwid Al-Quran Lengkap
Belajar Tajwid Al-Quran Lengkap
4. Mad Badal

Yaitu mad pengganti huruf hamzah di awal kata. Lambang mad madal ini biasanya berupa tanda baris atau kasroh tegak .Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif)

Contoh :

Belajar Tajwid Al-Quran Lengkap
Belajar Tajwid Al-Quran Lengkap
5. Mad ‘Iwad

Yaitu mad yang terjai apabila pada akhir kalimat terdapat huruf yang berbaris fathatain dan dibaca waqof.
Panjangnya 2 harokat (1 alif).

Contoh :

Mad ‘Iwad
Mad ‘Iwad
6. Mad Lazim

Mad Lazim dibagi atas :

1. Mad Lazim Mutsaqqol Kalimi

Yaitu bila mad thobi’i bertemu dengan huruf yang bertasydid.
Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif).

Contoh :

Belajar Tajwid Al-Quran Lengkap
Belajar Tajwid Al-Quran Lengkap
2. Mad Lazim Mukhoffaf Kalimi

Yaitu bila mad thobi’i bertemu dengan huruf sukun atau mati.
Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif).

Contoh :

Belajar Tajwid Al-Quran Lengkap
Belajar Tajwid Al-Quran Lengkap
3. Mad Lazim Harfi Musyba’

Mad ini terjadi hanya pada awal surat dalam al-qur’an. Huruf mad ini ada delapan, yaitu :

Panjangnya adalah 6 harokat (3 alif)

Contoh :

4. Mad Lazim Mukhoffaf harfi

Mad ini juga terjadi hanya pada awal surat dalam al-qur’an. Huruf mad ini ada lima, yaitu :

Panjangnya adalah 2 harokat.

Contoh :

7. Mad Layyin

Mad ini terjadi bila :

Huruf berbaris fathah bertemu wawu mati atau ya mati, kemudian terdapat huruf lain yg juga mempunyai baris.
Mad ini terjadi di akhir kalimat kalimat yang dibaca waqof (berhenti).
Panjang mad ini adalah 2 – 6 harokat ( 1 – 3 alif).

Contoh :

Mad Layyin
Mad Layyin
8. Mad Shilah

Mad ini terjadi pada huruf “ha” di akhir kata yang merupakan dhomir muzdakkar mufrod lilghoib (kata ganti orang ke-3 laki-laki).
Syarat yang harus ada dalam mad ini adalah bahwa huruf sebelum dan sesudah “ha” dhomir harus berbaris hidup dan bukan mati/sukun.
Mad shilah terbagi 2, yaitu :

1. Mad Shilah Qashiroh

Terjadi bila setelah “ha” dhomir terdapat huruf selain hamzah. Dan biasanya mad ini dilambangkan dengan baris fathah tegak, kasroh tegak, atau dhommah terbalik pada huruf “ha” dhomir.
Panjangnya adalah 2 harokat (1 alif).

Contoh :

Mad Shilah Qashiroh
Mad Shilah Qashiroh
2. Mad Shilah Thowilah

Terjadi bila setelah “ha” dhomir terdapat huruf hamzah. Panjangnya adalah 2-5 harokat (1 – 2,5 alif).

Contoh :

Mad Shilah Thowilah
Mad Shilah Thowilah
9. Mad Farqu

Terjadi bila mad badal bertemu dengan huruf yang bertasydid dan untuk membedakan antara kalimat istifham (pertanyaan) dengan sebuutan/berita.
Panjangnya 6 harokat.

Contoh :

Mad Farqu
Mad Farqu
10. Mad Tamkin

Terjadi bila 2 buah huruf ya bertemu dalam satu kalimat, di mana ya pertama berbaris kasroh dan bertasydid dan ya kedua berbaris sukun/mati.
Panjangnya 2 – 6 harokat (1 – 3 alif).

Contoh :

hukum bacaan mad

Untuk  penjelasan Hukum Mad yang lebih rinci bisa kunjungi artikel tentang 15 hukum Mad pengertian dan contoh dalam alquran.

4.Hukum Mim Mati

Mim mati (مْ) bila bertemu dengan huruf hijaiyyah, hukumnya ada tiga, yaitu:

  1. ikhfa syafawi,
  2. idgham mim, dan
  3. izhar syafawi.

1.Ikhfa Syafawi 

Apabila mim mati (مْ) bertemu dengan ba (ب), maka cara membacanya harus dibunyikan samar-samar di bibir dan didengungkan.

2.Idgham Mimi 

Apabila mim mati (مْ) bertemu dengan mim (مْ), maka cara membacanya adalah seperti menyuarakan mim rangkap atau ditasyidkan dan wajib dibaca dengung.Idgham mimi disebut juga idgham mislain atau mutamasilain.

3.Izhar Syafawi 

Apabila mim mati (مْ) bertemu dengan salah satu huruf hijaiyyah selain huruf mim (مْ) dan ba (ب), maka cara membacanya dengan jelas di bibir dan mulut tertutup

5.Hukum qalqalah

Pengertian Qalqalah : Menurut bahasa qalqalah artinya gerak, sedangkan menurut istilah qalqalah adalah bunyi huruf yang memantul bila ia mati atau dimatikan, atau suara membalik dengan bunyi rangkap.

Adapun huruf qalqalah terdiri atas lima huruf, yaitu : ق , ط , ب , ج , د agar mudah dihafal dirangkai menjadi قُطْبُ جَدٍ

Macam-macam Qalqalah

1.Qalqalah kubra (besar)

yaitu Huruf Qalqalah yang berbaris hidup, dimatikan karena waqaf. inilah Qalqalah yang paling utama, cara membacanya dikeraskan qalqalahnya.

Contoh :

مَا خَلَقَ . أُوْلُوا اْلأَلْبَابِ . زَوْجٍ بَهِيْجٍ

2.Qalqalah Sugra (kecil)

yaitu Huruf Qalqalah yang berbaris mati, tetapi tidak waqaf (berhenti) padanya,caranya membacanya kurang dikeraskan Qalqalahnya.

Contoh :

يَقْطَعُوْنَ إِلاَّ إِبْلِيْسَ وَمَا أَدْرَاكَ

Contoh Lain dari qolqolah, perhatikan yang diberi warna merah

contoh qolqolah dalam alquran

 

6.Hukum Bacaan Alif Lam – Belajar Tajwid Alquran

Dalam ilmu tajwid dikenal hukum bacaan alif lam ( ال ).

Hukum bacaan alim lam ( ال) menyatakan bahwa apabila huruf alim lam ( ال ) bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah, maka cara membaca huruf alif lam ( ال ) tersebut terbagi atas dua macam, yaitu :

  1. alif lam ( ال ) syamsiyah dan
  2. alif lam ( ال ) qamariyah[/su_highlight]

1.Pengertian hukum bacaan “Al” Syamsiyah.

“Al” Syamsiyah adalah “Al” atau alif lam mati yang bertemu dengan salah satu huruf syamsiyah dan dibacanya lebur/idghom (bunyi “al’ tidak dibaca).

Huruf-huruf tersebut adalah ت ث د ذ ر ز س ش ص ض ط ظ ل ن

Ciri-ciri hukum bacaan “Al” Syamsiyah:

  • Dibacanya dileburkan/idghom
  • Ada tanda tasydid/syiddah ( ) di atas huruf yang terletak setelah alif lam mati => الـــّ

Contoh:

وَالشَّمْسِ يَوْمُ الدِّيْنِ وَالضُّحَى

2.Pengertian hukum bacaan “Al” Qamariyah

“Al” Qamariyah adalah “Al” atau alif lam mati yang bertemu dengan salah satu huruf qamariyah dan dibacanya jelas/izhar.

Huruf-huruf tersebut adalah : ا ب ج ح خ ع غ ف ق ك م و ه ي

Ciri-ciri hukum bacaan “Al” Qamariyah:

  • Dibacanya jelas/izhar
  • Ada tanda sukun ( ْ ) di atas huruf alif lam mati => الْ

Contoh:

اَلْهَادِى وَالْحَمْدُ بِاْلإِيْمَانِ

Tanda-Tanda Wakaf – Belajar Tajwid Al-quran

Waqaf artinya berhenti, yaitu berhenti ketika membaca ayat-ayat Al-Qur’an baik di akhir ayat atau di pertengahan ayat.

Adapun tanda-tanda waqaf antara lain :

Belajar Tajwid Al-Quran Lengkap
Belajar Tajwid Al-Quran Lengkap

Sifat huruf hijaiyah

Bagian pelajaran dari ilmu tajwid ini adalah belajar tentang sifat-sifat huruf hijaiyah,  sifat ini sangat terkait dengan cara pengucapan huruf hijaiyah tersebut.

Dalam artikel ini belum dibahas mengenai makhorijul huruf dan sifat huruf tersebut. Oleh karena itu sebagai pelengkap catatan ilmu tajwid tersebut sebaiknya membaca juga artikel tentang

  1. Makhorijul Huruf
  2. Sifat huruf hijaiyah

Buku Ringkasan Hukum Tajwid

Terimakasih sudah meyempatkan membaca artikel tentang tajwid alquran, dan sebagai penutup artikel belajar tajwid alquran ini ada sebuah buku yang dapat di download.

Buku ringkasan hukum tajwid ini walaupun hanya berupa ringkasan saja tapi mudah mudahan bisa membantu kita untuk lebih memahami ilmu tawjid alquran dan tentunya yang lebih penting adalah mempraktekanya saat kita membaca kitab suci Alquran.

Ringkasan buku hukum tajwid alquran ini disusun oleh United Islamic Cultural of Indonesia yang berada di Ramawangun Jakarta Timur. Ada 52 halaman dalam bentuk file PDF, tentunya jika sudah di download, buku hukum tajwid alquran ini dapat kita baca secara offline.

File buku tajwid alquran sebesar 3,3 M dan diperlukan software penampil pdf dalam komputer ataupun gadget. Silahkan sahabat-sahabat belajaralquran.id untuk mendownload buku ini. Semoga buku tajwid ini bermanfaat untuk kita semua.

*******************************************************************************************************************

4+ Pengertian Waqaf Dan Ibtida Dalam Alquran

Posted on 

Waqaf dan ibtida dalam alquran – Salah satu kewajiban umat Islam terhadap Al-quran adalah memahami kandungannya, sebagaimana yang dijelaskan Allah SWT dalam Al Quran surat Shad ayat 29.

Bagi seorang awam memahami alquran bisa dengan membaca terjemahan per kalimat, perkata sekaligus memahami istilah aslinya, atau membaca tafsirnya. Menurut saya membaca tafsir alquran yang ditulis para ulama adalah yang terbaik untuk memahami kandungan alquran. 

Saat ini banyak produk Alquran yang tidak hanya menyajikan terjemahan, tetapi juga menghadirkan tafsir ringkas dari berbagai mufassir yang memberi berbagai sudut pandang mengenai isi Alquran.

waqaf dan ibtida dalam alquran

Kewajiban lainnya ialah membaca Alquran dengan tartil, seperti perintah Allah SWT dalam surat Al Muzammil ayat 4. 

Maksud tartil menurut Ali bin Abi Thalib ialah ilmu tajwid, yang berarti membaguskan suara dan mengetahui waqaf ketika membaca. 

Adapun ciri bacaan tartil, yaitu membaca huruf-huruf hijaiyah dengan jelas, sesuai dengan makhraj, dan sifatnya, dan memahami waqaf (berhenti sementara), dan tanda ibtida’ (mulai membaca lagi atau mulai melanjutkan bacaan lagi dengan mengulang kalimat sebelum waqaf tersebut) yang tepat dan benar.

Daftar Isi [Lihat]

Waqaf dan Ibtida Dalam Alquran

Waqaf dan ibtida’ adalah salah satu ilmu Al-Qur’an yang penting bagi seseorang yang membaca alquran atau seorang yang tengah menghafal alquran. Oleh karena itu, menjadi keharusan untuk memahami dan mengetahui waqaf dan ibtida ini.

Karena keduanya secara tidak langsung menafsirkan makna dari ayat-ayat Al-Qur’an. Manakala keduanya sudah diketahui dan difahami, sudah pasti tidak ada kesalahan dalam menentukan tempat berhenti dan memulai bacaan Al-Qur’an.

Arti Waqaf

Waqaf secara etimologi bermakna menahan atau menghentikan.

Adapun arti waqaf secara terminologi bermakna memutus kalimat dengan kalimat sesudahnya disertai nafas dengan niat untuk mengulangi kembali bacaan.

Setiap pembaca Al-Qur’an berbeda-beda dalam hal waqaf.  Sebagian ada yang menjadikan waqaf pada pertengahan ayat atau pada akhir ayat sesuai dengan panjang nafasnya. Namun yang lebih dominan adalah berhenti pada akhir ayat. 

Ali bin Abi Thalib ketika ditanya mengenai makna tartil dalam firman Allah: “و رتل القرآن ترتيلا.”. Maka beliau menjawab “تجويد الحروف ومعرفة الوقوف”. (membaguskan bacaan huruf-hurufnya dan mengetahui tempat berhentinya bacaan pada rangkaian kata yang sesuai). 

Dari jawaban Ali bin Abi Thalib inilah dalil diwajibkannya untuk mempelajari waqaf dan ibtida’. Tidak ada hukum wajib atau haram berwaqaf di dalam Al-Qur’an (pembaca berdosa jika tidak melakukannya), kecuali dengan kesengajaan dan menimbulkan makna yang tidak sesuai. 

Kewajiban dan keharaman di kembalikan kepada maksud dari para pembaca, tetapi yang disunahkan adalah berhenti pada setiap akhir ayat, dan makruh untuk meninggalkannya. 

Dalil ini terdapat dalam kitab Al-Jazariyyah karya Abu Khair Syamsuddin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin ‘Aly bin Yusuf Al ‘Umry Ad-Dimasyqy, yang dikenal dengan Ibn Jazary: “وليس في القران من وقف واجب، ولا حرام غير ما له سبب.” 

Muhammad bin Qasim Ibnu Anbar mengatakan

Sebagian dari memahami Al-Qur’an adalah memahami ilmu mengenai waqf dan ibtida’. Karena sungguh tidak datang kefahaman sedikitpun mengenai makna kandungan Al-Qur’an kepada seseorang, kecuali ia telah mengetahui al-Fawashil (pemisah/waqf dan ibtida’). Maka wajib bagi pembaca Al-Qur’an untuk mengetahui waqf tam, waqf kafi, dan waqf qabih. 

(lihat Idhah al-Waqf wal Ibtida’ fi Kitabillah karya Muhammad bin Qasim Ibnu Anbar hal.108 cetakan Majma’ al-Lughah al-‘Arabiyyah Damaskus 1971)

Macam-macam Waqaf

waqaf dan ibtida

Macam-macam waqaf terbagi menjadi empat bagian, antara lain: 

  • Waqaf Idhtirary, yaitu berhenti karena terpaksa. Jika seorang qari menghentikan bacaan dikarenakan pendeknya nafas, bersin, batuk, atau karena lupa, maka qari wajib mengulangi bacaan di tempat ia berhenti dan menyambungnya kembali. 
  • Waqaf Intidzary, waqaf ini biasanya digunakan oleh mereka yang mempelajari ilmu qiroat, yaitu menghentikan bacaan pada satu macam bacaan yang dimana pada ayat atau kata tersebut bisa dibaca dengan beberapa macam bacaan, dan hukumnya boleh. 
  • Waqaf Ikhtibary, berhentinya bacaan pada ayat-ayat tertentu dikarenakan untuk menguji siswa yang sedang belajar Al-Qur’an. Diperbolehkan pada saat dibutuhkan saja. 
  • Waqaf Ikhtiyari, qari menghentikan bacaan karena kemauan sendiri tanpa sebab darurat apapun

Waqaf idhtirary dan waqaf ikhtyary terbagi lagi menjadi empat macam: 

  • Satu Waqaf Tam (sempurna), yaitu berhenti pada kalimat yang sudah sempurna maknanya, dan tidak ada kesinambungan antara ayat sebelum dan sesudahnya, baik lafadz atau maknanya. Biasanya waqaf ini terdapat pada akhir ayat. Dua Waqaf Kafy (cukup), yaitu berhenti pada akhir kalimat yang sudah sempurna maknanya atau masih berhubungan dengan kalimat selanjutnya, tapi tidak secara lafadznya. Waqaf ini dominan terdapat pada pertengahan ayat. 
  • Tiga Waqaf Hasan (baik), berhentinya bacaan pada akhir kalimat yang sudah sempurna maknanya dan masih berkesinambungan dengan kalimat setelahnya baik secara lafadz ataupun makna. 

Contoh waqaf hasan: الحمد لله. Kemudian berhenti, walaupun الحمد لله sudah sempurna maknanya, tetapi karena masih berkesinambungan makna dan lafadznya dengan kalimat sesudahnya, yaitu رب العالمين. Maka diharuskan mengulangi bacaan dari awal. 

  • Empat Waqaf Qabih (buruk), berhenti pada kalimat yang belum sempurna, dan bisa menimbulkan makna yang tidak sesuai dengan makna yang sebenarnya. Contoh: berhenti pada mudhaf tanpa menyebutkan mudhaf ilaihnya, berhenti pada fiil tanpa menyebutkan failnya. Hukumnya tidak boleh kecuali terpaksa. 

Arti Ibtida

Ibtida’ ( الإِبْتِدَاءُ ) mempunyai akar kata dari بَدَأَ yang artinya memulai.
Sedangkan menurut istilah ulama Qurra’ adalah memulai membaca al-Qur’an, baik memulai dari awal maupun meneruskan bacaan yang semula dihentikan.

Dengan pengertian tersebut terlihat bahwa Ibtida’ mempunyai dua macam.

  1. Memulai membaca al-Qur’an untuk pertama kalinya. Misalnya seusai sholat, seseorang membaca surat al-Baqarah, ketika membaca lafad: اٰلٰمٓ itulah yang dinamakan ibtida’, yakni memulai pertama kali membaca al-qur’an.
  2. Memulai membaca al-Qur’an setelah berhenti yang semula sudah membaca al-Qur’an.

Misalnya seseorang membaca surah Al-Fatihah ayat pertama dan kedua : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ اَلْحَمْدُلِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ lalu berhenti kemudian diteruskan dengan ayat ketiga, maka pada saat memulai membaca ayat ketiga itulah yang disebut ibtida’.

Bagi seorang qari (pembaca Alquran) diharuskan untuk memperhatikan makna dari ayat-ayat yang dibaca, sehingga bisa memulai bacaan dengan benar. 

Macam macam ibtida’ hampir sama dengan macam-macam waqaf, yaitu

  1. ibtida’ tam
  2. ibtida’ kafy
  3. ibtida’ hasan
  4. ibtida’ qabih dan
  5. ibtida’ ikhtibary.

Salah satu contoh tidak diperbolehkannya ibtida’ adalah pada mudhof ilaih, pada kata “al waswas” dalam ayat : من شر الوسوس الخناس. 

Alhamdulillah demikianlah, artikel tentang waqaf dan ibtida dalam alquran, dimana terdapat aturan-aturan yang ditetapkan. Dan aturan ini tentunya semata-mata untuk menjaga keontetikan agar tidak merusak makna Al-Qur’an.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.

***********************************************************************

Ghorib Dan Musykilat Dalam Tajwid Alquran

Posted on 

Ghorib dan Musykilat dalam membaca Alquran – Sebagai bagian dari pemahaman akan tajwid alquran, tentunya kita perlu juga memahami bacaan gharib dan bacaan Muskilat.

Oleh karena itu pada artikel kali ini, dibahas secara lengkap tentang bacaan gharib dan muskilat dalam konteks pelajaran tajwid Alquran termasuk didalamnya adalah pengertian gharib dan muskilat dan macam-macam nya.

Seperti hal-hla gharib dalam tajwid yaitu saktah, ayat-ayat sadjah, imalah, isyimam, naql dan lainya, begitupula dengan musykilat sebab terjadi musykilat serta jenis jenis musykilat.

Dalam kaidah membaca al-Qur’an, ada perubahan cara membaca dengan pola tertentu, ada juga yang tidak menggunakan pola tertentu, sebagaimana dalam grammer bahas Inggris ada yang disebut regular verb dan irregular verb. Perubahan cara baca yang tidak beraturan ini juga dikenal dalam metode qira’ah Imam Ashim yang banyak dipakai kaum Muslim di Indonesia, kaidah ini dinamakan Gharib.

ghorib dan musykilat dalam alquran

Qira’ah Imam Ashim riwayat Hafs mulai berkembang dan menyebar luas pada masa pemerintahan Turki Utsmani yang didukung oleh banyaknya cetakan Al-Qur’an dari Arab Saudi sampai menyebar ke seluruh dunia, waktu penyebarannya terutama pada musim-musim haji.

Daftar Isi [Lihat]

Bacaan Gharib Dalam Tajwid Alquran

Gharib menurut bahasa artinya tersembunyi atau samar, sedangkan menurut istilah Ulama qurra’, gharib artinya sesuatu yang perlu penjelasan khusus dikarenakan samarnya pembahasan atau karena peliknya permasalahan baik dari segi huruf, lafadz, arti maupun pemahaman yang terdapat dalam Al-Qur’an.

Adapun bacaan-bacaan yang dianggap gharib (tersembunyi/samar) dalam qira’ah Imam Ashim riwayat Hafs diantaranya adalah : Imalah, Isymam, Saktah, Tashil, dan Naql.

Macam- macam bacaan gharib antara lain:

1. Saktah

Saktah adalah berhenti sejenak tanpa bernafas, dengan tujuan untuk meluruskan arti ayat. Di dalam mushkhafros mulutsmani, ‘saktah’ ditandai dengan khuruf  ‘SIN ’kecil pada ayat yang mengandung ‘saktah’.

Menurut  Imam Hafs, saktah hanya ada di 4 tempat yaitu surat (18:1-2), (36:52), (75:27) dan (83:14).

Pada contoh di bawah ini, huruf  ‘SIN’ (sebagai tanda saktah) terletak antara kata berwarna merah dan kata berwarna biru .Diantara kedua kata itulah terjadi saktah.

Berikut ini adalah ayat yang mengandung saktah:

  • Surat Al-Kahfi (18) antara ayat 1 dan 2: عِوَجَاۜ قَيِّمً۬ا 
  • SuratYasiin (36) ayat 52:    ﻣﻦﻣﺮﻓﺪﻧﺎ 

saktah dalam surat yasin ayat 52

  • Surat Al-Muthoffifiin ayat 14:   ﻛﻶﺑﻞﺮﺎﻦ 

bacaan ghorib dalam alquran

2. Sajdah

Sajdah di dalam Alqur’an ditandai dengan gambar berbentuk kubah. Disunahkan bagi pembaca dan pendengar untuk melakukan sujud tilawah ketika membaca/mendengar ayat sajdah. Disunahkan melakukan sujud tilawah baik ketika sedang sholat atau diluar sholat.

Di dalam sholat, sunnahnya hanya ketika imam melakukan sujud tilawah, jika tidak, maka ma’mum tidak boleh sujud sendiri (karena ma’mun harus mengikuti imam). Di luar sholat, disyaratkan menghadap qiblat dan suci dari hadats, boleh diawali dengan.berdiri atau duduk, dengan di awali takbirotul ikhrom ataupun tidak. 

Jika di awali takbir maka Ditutup dengan salam, jika tanpa takbir maka tidak perlu salam. Sujud tilawah yang dilakukan saat shalat tidak didahului takbir lagi serta tidak diakhiri salam (sudah takbirotul ikhrom diawal sholat dan salam pada akhir shalat).

Dari Ibnu Umar ra bahwa Nabi S.A.W. pernah membaca Al Qur’an yang di dalamnya terdapat ayat sajadah. Kemudian ketika itu beliau bersujud, kami pun ikut bersujud bersamanya sampai-sampai di antara kami tidak mendapati tempat karena posisi dahinya. (HR Muslim, 5, no. 133)

Ayat sajdah dalam mushaf Alquran bisa diketahui dengan mudah dengan melihat tanda ayat sajdah. Setiap cetakan mushaf memiliki penanda sendiri. Pada umumnya, berbentuk seperti tugu dengan ujung berbentuk waru.

Ayat-ayat yang dimaksud adalah sebagai berikut.

  • Surah Al-A’raf [7]: 206
  • Surah Ar-Ra’d [13]: 15
  • Surah An-Nahl [16]: 50
  • Surah Al-Isra` [17]: 109
  • Surah Maryam [19]: 58
  • Surah Al-Hajj [22]: 18
  • Surah Al-Hajj [22]: 77
  • Surah Al-Furqan [25]: 60
  • Surah An-Naml [27]: 26
  • Surah As-Sajdah [32]: 15
  • Surah Sad [38]: 24
  • Surah Fussilat [41]: 38
  • Surah An-Najm [53]: 62
  • Surah Al-Insyiqaq [84]: 21
  • Surah Al-‘Alaq [96]: 19

3. Imalah

Imalah adalah pembacaan fathah yang miring kekasroh

Contoh pada surat Hud (11) ﻣﺠﺮﻫﺎ Bunyi RO dibaca RE  (seperti bunyi REmot) sehingga menjadi majREha.

4. Isymam

Isymam adalah  menampakkan dhommah yang terbuang dengan isyarat bibir ketika membaca kata ‘LAATA’MANNA’ pada  surat Yusuf (12) ayat 11.

Teks lengkap surat Yusuf (12) ayat 11 adalah sebagai berikut : ﻻﺗﺄﻣﻧﺎ 

Cara bacanya “laa ta’manna” Nah, karena ini termasuk bacaan isymam, cara membacanya yaitu “laa ta’mannuna”, namun kata “nuu” yang menjadi tambahan hanya diisyaratkan dengan gerakan bibir ditambah mencucu tanpa suara. 

Jadi suara yang kedengaran hanya sebatas “laa ta’manna”. 

5. Naql

Naql adalah memindahkan simbol/baris kasrah pada huruf  HAMZAH  ke huruf  LAM, 

yaitu pada surat Al-Hujurat ayat 11  .ﺑﺌﺲﺎﻻﺳﻢ

Naql, yaitu memindahkan harakat suatu huruf ke huruf sukun sebelumnya. 

Menurut imam Hafs, bacaan ini juga hanya ada dalam surat al Hujurat ayat 11  بئس الاسم. 

Alasan bacaan naql pada kata الاسم yaitu terdapatnya dua hamzah washal (hamzah yang tidak terbaca di tengah kalimat), yakni hamzah pada al ta’rif daismu (salah satu dari sepuluh kata benda yang berhamzah washal), yang mengapit lam sehingga menjadi tidak terbaca di kala sambung dengan kata sebelumnya.

Di antara manfaat bacaan naql ini adalah untuk memudahkan umat Islam membacanya.  

6. Tashil

Tashil adalah , yaitu meringankan hamzah kedua (dari dua hamzah yang beriringan) dengan bunyi leburan hamzah dengan alif. 

Terdapat dalam surat Fushilat 44 yang berbunyi ﻋﺄﺟﻤﻲ

ghorib dan musykilat dalam alquran - tahsil

Dilihat dari tulisannya, bacaannya seharusnya aa’jamiyyuwa ‘arabiyy. Tapi untuk bacaan ini, hamzah pertama dan kedua cara bacanya agak diringankan. 

Ketika bertemu dua hamzah qatha’  yang berurutan pada satu kata maka melafadzkan kata semacam ini bagi orang Arab terasa berat, sehingga bacaan seperti ini bisa meringankan.

Musykilat Dalam Tajwid Alquran

Musykilat adalah bacaan-bacaan yang antara tulisan dengan cara membacanya berbeda. Hal ini bertujuan agar kita dalam membacanya lebih berhati-hati dan terhindar dari kesalahan membaca.

Sebab terjadinya perbedaan :

  1. Ada huruf yang tertulis tapi dibaca dengan suara atau bunyi lain 
  2. Ada huruf dalam kata tertulis tapi tidak dibaca.
  3. Ada tanda shifir (bulatan kecil di atas alif) ada 2 yaitu :
  • Shifir Mustadhir ; bulatan kecil di atas huruf alif yang berada di tengah kata sehingga  huruf alif tersebut tidak berfungsi dan dibaca pendek.
  • Shifir Mustahil : bulatan lonjong kecil di atas alif yang  berada di akhir kata yang memiliki fungsi jika waqaf maka dibaca panjang dan jika washol dibaca pendek

Jenis-jenis bacaan musykilat :

1. Perubahan suara

yaitu suara huruf ص di ganti dengan suara huruf س, 

Ini berada di 3 tempat : 

  • QS.Al-Baqarah ayat 245, 
  • QS.Al-A’raf ayat 69, dan 
  • QS.Ath-thur ayat 37 (yang ini boleh dibaca tetap ص atau di ganti dengan س)

2. Huruf ro’ dibaca tebal. 

Biasanya jika ada Ro’ Sukun didahului dengan harakat kasrah, maka Ro’ tersebut dibaca tipis, tetapi pada kata-kata tertentu justru harus dibaca tebal

3. Huruf wawu tidak dibaca 

Yaitu terdapat huruf wawu dalam sebuah kata, tapi tidak dibaca. 

Missal : kata ﺻﻠوﻩ, زگوﻩ dan lainnya

4. “ وا” dibaca pendek 

Yaitu terdapat وا dalam sebuah kata, tapi dibaca pendek, 

Missal : kata اﻧﺒﻮًا

5. Harakat “ ﻪ ” 

Dalam Al-Qur’an terdapat beberapa kata yang membacanya tidak sesuai dengan kaidah penulisannya. 

Missal : ﻓﻴﻪ, ﻋﻠﻴﻪ dan lainnya

6. Nun washol/ nun iwadl 

Adalah jika ada tanwin yang bertemu dengan hamzah washol, maka cara membacanya suara tanwin harus di ganti dengan nun kasrah.

Missal : ﺧﻴﺮن اﻟﻮﺻﻴﻪ 

7. Hamzah sukun saat waqaf dan washol 

Dalam Al-Qur’an terdapat hamzah sukun yang jika dibaca setelah waqaf  ( ibtida’), maka suara hamzah sukun menjadi suara Ya’ sukun (panjang)

Namun jika dibaca washol, maka hamzah sukun tidak berubah. 

Missal : اﻳﺘﻮﻧﻲ  menjadi اﯨًﺘﻮﻧﻲ Saat washol tidak berubah/tetap اﻳﺘﻮﻧﻲ

8.  “ﺊ ”  dibaca pendek 

Yaitu terdapatnya  ﺊ   dalam sebuah kata,tapi dibaca pendek.

Misal: kata      ﺘﻟﻘﺎ ﺊ      ,     ﻭﺭﺍ ﺊ   dan sebagainya

9. “ﺃﻭ” dibaca pendek 

Yaitu terdapat nya dalam sebuah kata,tapi dibaca pendek 

Missal: kata   ﺃﻭﻟﻭﺍ, ﺃﻭﻟﺌﻙ dan sebagainya.

10. Huruf alif Tidak Dibaca 

Yaitu terdapatnya huruf alif dalam sebuah kata,tetapi tidak dibaca 

Missal: kata  ﺠﺎﻱﺀ  ,ﺘﺎﻴﺌﺴﻭﺍ  

11. “… ﹶﺍ…” dibaca pendek 

Terdapatnya “… ﹶﺍ…”  dalam sebuah kata, tapi dibaca pendek. 

Missal: kata ﻤﻼﺌﻪ , ﺍﻔﺎﺌﻥ dan sebagainya.

12. “… ﹶﺍ  dibaca pendek. 

Terdapatnya   … ﹶﺍ  dalam sebuah kata, tapi dibaca pendek. 

Missal: kata ﻨﺩﻋﻭﺍ , ﺜﻤﻭﺩﺍ dan sebagainya

13. “… ﹶﺍ saat waqof 

Terdapatnya … ﹶﺍ  dalam sebuah kata, saat waqof dibaca panjang 

Missal: ﺍﻟﺴﺒﻴﻼ , ﺍﻟﺭﺴﻭﻻ dan sebagainya.

14. “… ﹶﺍ saat washal 

Terdapatnya … ﹶﺍ    dalam sebuah kata, saat washal dibaca pendek 

Missal: ﺍﻟﺴﺒﻴﻼ , ﺍﻟﺭﺴﻭﻻ dan sebagainya.

Penutup

Demikianlah artikel tentang bacaan Gharib dan Musykilat dalam membaca Alquran, ini memamng berbeda dengan kaidah membaca alquran seperti biasanya. Dengan jumlah yang tidak telalu banyak ada dalam alquran mudah-mudah tidak menjadikan kita kesulitan untuk membaca Alquran.

Seemoga Artikel ini menambah wawasan kita dalam mempelajari alquran dan memperlacar bacaan mengaji alquran kita semua.

Ghorib Dan Musykilat

****************************************************************************************

hukum bacaan nun mati

Hukum Nun Mati dan Tanwin

Posted on 

Hukum Nun Mati dan Tanwin adalah salah satu dari hukum Tajwid yaitu hukum bacaan Nun Mati. Disini kita akan menemukan manasaja dari huruf hijaiyah yang dibaca dengung, tentunya kita perlu untuk menghafalkan huruf itu dengan cara sering berlatih, karena untuk huruf hijaiyah yang dibaca dengung ini tidak ada tanda baca dengung nya.

Dalam ilmu tajwid alquran dengung dinamakan dengan ghunnah atau gunnah. Dalam artikel ini dijelaskan pula tentang hukum bacaan dengung yaitu ketika membahas idhgom, atau lebih tepatnya adalah idghom bigunnah. Lalu manasaja huruf-huruf hijaiyah yang dibaca dengung ini, silahkan baca artikelnya sampai selesai.

Hukum ini menjelaskan tata aturan pembacaan alquran jikan Nun Mati Atau Tanwin bertemu dengan huruf-huruf hijaiyah tertentu.

hukum bacaan nun mati dan tanwin
sumber:wikipedia

Daftar Isi [Lihat]

Ada berapa hukum bacaan nun Mati?

Hukum bacaan Nun Mati dan Tanwin ada 4 Macam

  1. Izhar
  2. Idghom
    1. Idghom Bighunnah
    2. Idghom Bilaghunnah
    3. Pengecualian
  3. Iqlab
  4. Ikhfa Hakiki

#1. Hukum Izhar

Jika nun mati atau tanwin bertemu/menghadap salah satu huruf izhar yaitu ح,خ,ع,غ,أ,ھ cara membacanya jelas, dan terang tidak diperbolehkan untuk mendengung.

#2. Hukum Idgam

Hukum bacaan ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

    1. Idgam bigunnah

Jika nun mati atau tanwin bertemu huruf huruf seperti: mim (م), nun (ن) wau (و), dan ya’ (ي), ia harus dibaca dengan dengung.

Contoh Idghom Bigunnah:

فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ  harus dibaca Fī ʿamadim mumaddadah.

    2. Idgam bilagunnah

Jika nun mati atau tanwin bertemu huruf-huruf seperti ra’ (ر) dan lam (ل), maka ia harus dibaca tanpa dengung.

Contoh Idghom Bilagunnah

مَنْ لَمْ harus dibaca Mal lam

    3. Pengecualian

Jika nun mati bertemu dengan keenam huruf idgam tersebut tetapi ditemukan dalam satu kata, seperti

بُنْيَانٌ, اَدُّنْيَا, قِنْوَانٌ, dan صِنْوَانٌ,

maka nun mati atau tanwin tersebut dibaca jelas.

#3. Hukum Iqlab

Hukum ini terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf ba’ (ب). Dalam bacaan ini, bacaan nun mati atau tanwin berubah menjadi bunyi mim.

Contoh Iqlab

لَيُنۢبَذَنَّ   harus dibaca Layumbażanna

#4. Hukum Ikhfa’ haqiqi

Jika nun mati atau tanwin bertemu dengan huruf-huruf seperti ta'(ت), tsa’ (ث), jim (ج), dal (د), żal (ذ), zai (ز), sin (س), syin (ش), sad (ص), dad (ض), tha (ط), zha (ظ), fa’ (ﻑ), qaf (ق), dan kaf (ك), ia harus dibaca samar-samar (antara Izhar dan Idgam)

Contoh: نَقْعًا فَوَسَطْنَ

Rangkuman Hukum Nun Mati dan Tanwin

Demikianlah secara singkat penjelasan tentang hukum Nun Mati dan Tanwin, semoga bermanfaat untuk kita semua.


***************************************************************************************

15 Hukum Bacaan Mad, Pengertian dan Contoh Dalam Alquran

Posted on 

Pada artikel kali ini, di bahas tentang Hukum Mad atau hukum bacaan mad beserta pengertian dan contoh nya, insya Allah akan dibahas secara lengkap.

Secara sederhana Mad dalam tajwid alquran adalah cara membaca huruf alquran yang terkait dengan panjang dan pendeknya huruf.

Daftar Isi [Lihat]

Panjang Bacaan Huruf Alquran

Yang jadi pertanyaan adalah seberapa panjang membaca nya ?

Jadi hal lain yang penting dari mad ini adalah seberapa panjang suatu huruf itu dibaca. Misal huruf BA fathah di baca Ba atau Baa atau Baaa atau Baaaa atau Baaaaaa

Dalam pelajaran alquran istilah ini sering disebut dengan harkat atau harokat, walaupun istilah harkat asalnya bukan untuk menjelaskan panjang atau pendeknya suatu huruf.

Jadi harkat juga sering di istilahkan untuk menjelaskan seberapa panjang huruf itu dibaca.

Misal, huruf BA diberi fathah dan dilanjutkan dengan huruf alif sukun (mati), maka panjang vonem a nya memiliki panjang 1 alif atau 2 harkat (dari huruf ba fathah + alif sukun) sehingga dibaca “baa”

Mudah kan …
Di dalah alquran sahabat akan dapatkan huruf huruf yang baca yang panjangnya 1 harokat, 2 harokat, 3 sampai 5 harokat dan 6 harokat

hukum mad dalam alquran contoh dan pengertiannya

Hukum Bacaan Mad

Lanjut kepada Hukum bacaan Mad yang jumlahnya ada 15. Apa saja hukum bacaan mad tersebut ?

  1. Mad Thobi’i atau disebut juga Mad Ashli
  2. Mad Wajib Muttashil
  3. Mad Jaiz Munfahsil
  4. Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi/Mad Lazim Muthawwal
  5. Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
  6. Mad Layyin
  7. Mad Aris Lissukun
  8. Mad Shillah Qashirah
  9. Mad Shilah Thawilah
  10. Mad ‘Iwad
  11. Mad Badal
  12. Mad Lazim Harfi Musyabba
  13. Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
  14. Mad Tamkien
  15. Mad Farq

Selanjutnya kita akan bahas satu-persatu

1.Mad Thobi’i atau disebut juga Mad Ashli

Arti dari Mad Thobi’i yaitu biasa atau alami, yang artinya tidak kurang dan tidak lebih.
Mad Thobi’i dibaca sepanjang 1 alif atau 2 harakat (ketukan)

Hukum Bacaan Mad Thobii

Mad Thobii atau Mad Thobi’i terjadi Apabila ada alif ( ا ) terletak sesudah fathah atau ya’ sukun ( ي ) sesudah kasrah ( ―ِ ) atau wau ( و ) sesudah dhommah ( ―ُ ) maka hukum bacaannya Mad Thobi’i.

Contoh Bacaan Mad Thobi’i

Huruf alif (ا) jatuh sesudah harakat fathah: سا, ما, نا, وا
Huruf wau (و) jatuh sesudah harakat dhommah: سو, مو, نو, وو, حو
Huruf ya’ (ي) jatuh sesudah harakat kasrah: سي, مي, ني, وي, حي

Contoh kalimat : كتَا بٌ – يَقُوْلُ – سمِيْعٌ

2.Mad Wajib Muttashil

Pengertian Mad Wajib Muttasil secara bahasa ialah Mad yang berarti panjang, wajib yang berarti harus sedangkan muttasil yaitu bersambung.

Sedangkan cara membaca Mad Wajib Muttasil adalah dipanjangkan menjadi dua setengah alif atau sama dengan empat sampai lima harakat (ketukan).

Hukum Bacaan Mad Wajib Muttashil

Mad Wajib Muttasil adalah hukum bacaan yang apabila ada Mad Thobi’i (Mad Asli) bertemu dengan huruf hamzah yang berharakat fathah, dommah ataupun kasroh dalam satu kata (bersambung).

Contoh Bacaan Mad Wajib Muttashil

Berikut ini adalah contoh dari mad wajib mutassil, Perhatikan cirinya ada harakat berbentuk seperti “alis”

  1. Assamaaaaa i
  2. Syaaaaa a
  3. Sawaaaaa un
  4. Haniiiii an
  5. Tabuuuuu a

hukum bacaan mad dalam alquran

3.Mad Jaiz Munfashil

Pengertian Mad Jaiz Munfashil adalah jika ada mad thabi’i yang bertemu dengan hamzah (ء ) namun hamzah tersebut berada pada lain kalimat .

Jaiz berarti boleh, sedangkan Munfashil mempunyai arti terpisah . Untuk cara membaca mad ini adalah boleh seperti mad wajib muttashil, dan juga boleh seperti mad thobi’i saja .

Jadi kita bisa memilih antara 2 karakat (2 ketukan) atau boleh juga empat sampai lima harakat (ketukan).

Contoh Bacaan Mad Jaiz Munfashil

Dan berikut ini dalah contoh dari Mad Jaiz Munfashil. Perhatikan tanda nya seperti halnya pada mad wajib muttashil, yaitu ada tanda berbentuk “alis” hanya saja huruf yang bertanda panjang ALIS ini berbeda kata nya dengan hamzah/alif berikutnya.

mad jaiz mutashil

4.Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi

Mad Lazim Muthawwal sering disebut juga Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah satu dari 13 bagian Hukum Mad Far’i dalam ilmu tajwid.

Seperti pada bacaan-bacaan yang lain, mad berarti panjang, lazim bermakna wajib atau pasti, mutsaqqal artinya diberatkan dan kilmi yaitu perkataan.

Hukum Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi terjadi ketika ada huruf dari Mad Thobi’i (ا يْ وْ) bertemu dengan huruf hijaiyah yang bertasydid.
Tanda baca tasydid yang dimaksud disini bukanlah Tasydid Hukum, melainkan Tasydid Ashli.

Cara Membaca Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi

Panjang bacaan pada Mad Lazim Kilmi Mutsaqqal ini yaitu HARUS 3 alif atau 6 harakat (tidak bisa ditawar lagi), hal ini tentu saja sangat mirip dengan hukum Mad Wajib Muttashil.

Cara membaca Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah dengan terlebih dulu membaca dengan dipanjangkan huruf hijaiyah Mad Thobi’i sekitar 3 alif kemudian dilanjutkan masuk ke dalam huruf yang bertasydid.

Contoh Membaca Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi

Dalam hal ini, pembaca diwajibkan untuk memberatkan huruf yang bertasydid setelah membaca huruf hijaiyah Mad Thobi’i.

Untuk lebih jelasnya lihat Contoh dibawah ini

15 Hukum Bacaan Mad, Pengertian dan Contoh Dalam Alquran

 

Sebagai contoh tambahan dari Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi ini, marilah kita dengarkan sejenak alquran surat alfatihah. Perhatikan kalimat terakhir surat alfatihah ini agar kita dapat lebih paham panjang dan pendeknya.

5.Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi dimana Mad berarti panjang, Lazim artinya wajib atau harus, Mukhaffaf bermakna ringan dan Kilmi yaitu kalimat

Cara Membaca Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

Cara membaca Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi yaitu dengan memanjangkan 3 alif atau 6 harakat (6 ketukan) dan ringan (tidak seperti  Mad Lazim Mutshaqqal Kilmi yang dibaca berat).

Contoh Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

Yang menarik tentang mad ini adalah dari sekian banyaknya Surat di dalam Al-Qur’an, hanya terdapat 2 tempat saja yang memiliki bacaan Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ini, yaitu pada Surat Yunus ayat 51 dan 91.
Pengertian Cara Membaca dan Contoh Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi

6.Mad Layyin / Mad Lin

Mad Lin atau sering disebut Mad Layyin juga adalah salah satu dari 13 bagian dari hukum Mad Far’i.

Kata kunci supaya dapat mengingat serta memahami Hukum Mad Lin yaitu huruf Ya dan Waw, dan ini hampir (bahkan) sama dengan huruf dari Hukum Mad Thobi’i, akan tetapi yang membedakannya adalah adanya tanda baris (harakat), dan Hukum Mad Layyin ini tidak berlaku bagi huruf hijaiyah Alif.

Mad Layyin berarti Mad artinya panjang, dan Layyin bermakna lembut atau lunak.

Mad Layyin ini sangat berguna ketika bacaan berhenti (waqof) di tanda berhenti (waqof) pada akhir ayat atau disebut dengan usul-ayat / اوس الاية dan hukum ini pun juga berlaku meskipun ketika Anda ingin berhenti (waqof) di tengah-tengah ayat disebabkan karena terpaksa ( Waqof Idhthirari / وقف اضطرارى ) misalnya ketika nafas tidak bisa menjangkau ke akhir ayat.

Pengertian Mad Layyin

Hukum Mad Layyin terjadi ketika ada huruf berharakat Fathah ( ـــَــ ) bertemu dengan huruf hijiayah Ya Sukun / mati ( يْ ) atau Waw Sukun / mati ( وْ ), dan ini berada di dalam satu kata (kalimat) dengan satu huruf sesudahnya.

Maksudnya adalah apabila ada lebih dari satu huruf sesudahnya, maka tidak terjadi hukum bacaan Mad Layyin.

Cara Membaca Mad Layyin

Cara membaca Mad Lin atau Mad Layyin adalah dengan cara membaca huruf berharakat Fathah terlebih dulu, kemudian langsung di sambung dengan huruf Ya sukun atau Waw sukun dan dibaca panjang, sesudah itu dikunci menggunakan huruf hijaiyah sesudahnya.

Panjang bacaan dari Mad Layyin boleh 1 Alif atau 2 harakat, 2 Alif atau 4 harakat, dan juga 3 Alif atau 6 harakat (pilihlah salah satu),
Dan …
Ini tetap berlaku seperti dalam penjelasan tentang bacaan hukum Mad, bahwasanya panjang bacaannya harus konsisten (rata, tetap, dan teratur).

Contoh Mad Layyin Dalam Alquran

Berikut adalah contoh mad lin atau mad layyin dalam alquran, yaitu di surat Al Quraysh ayat ke 4 dan Arrohman ayat ke 17

contoh mad layyin dalam alquran

Contoh lain Mad layyin adalah di Surat Ali Imron

pengertian dan contoh mad layyin dalam alquran 2

Pada Surat Ali Imran ayat 104 diatas, pada kata wayanhauuuuuun terpaksa berhenti di tengah ayat karena nafas yang tidak dapat menjangkau akhir, akan tetapi di wayanhauna kedua tidak boleh dibaca panjang sebab hal tersebut tidak merupakan waqof (berhenti).

Demikianlan artikel yang membahas tentang hukum mad dalam alquran, yang mana sesunggunya ada 15 hukum mad akan tetapi baru 6 yang dituliskan. Insya Allah Akan dilengkapi di waktu-waktu mendatang.

Terimaksih sudah membaca di belajaralquran.id semoga bermanfaat untuk kita semua. Jika artikel ini bermanfaat bantu share agar manfaatnya bisa lebih luas.

7.Mad ‘Arid Lissukun

Mad ‘Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian membaca sedangkan sebelum waqaf tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad Lein.

Untuk cara membacanya terbagi menjadi 3 macam :

  1. Yang paling utama dibaca panjang seperti halnya mad wajib muttashil atau setara 6 harakat.
  2. Yang pertengahan bisa dibaca sepanjang empat harakat ya’ni dua kalinya mad thobi’i.
  3. Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti mad thobi’i biasa .

Contoh Mad ‘Arid Lissukun

Contoh Mad ‘Arid Lissukun dapat diketemukan di surat Alfatihah

Contoh Hukum Mad Dalam Alquran

Baca juga artikel lainya berkenaan huruf hijaiyah yaitu :


***********************************************************************************

5 makhorijul huruf hijaiyah

5 Makhorijul Huruf Hijaiyah

Posted on 

Makhorijul Huruf Hijaiyah – dalam ilmu membaca alquran salah satu yang penting untuk dipelajari adalah memahami tentang makhorijul huruf. Apa itu makhorijul huruf ? apa arti makhorijul huruf ? Pada artikel kali ini dibahas tentang 5 makhorijul huruf, arti dan pengertianya.

Daftar Isi [Lihat]

Apa Arti Makhorijul Huruf

Makhorijul huruf  artinya adalah tempat keluarnya huruf ketika membaca alquran atau huruf hijaiyah, secara garis besar ada 5 tempat keluarnya huruf tersebut, atau dengan kata lain pengelompokan huruf hijaiyah berdasarkan tempat keluarnya huruf, ada 5 yaitu :

1.Makhorijul Huruf Al-Jauf (Rongga Mulut) – الجَوْفُ

 

2.Makhorijul Huruf Al-Halq (Tenggorokan) – الحَلْقُ

 

3.Makhorijul Huruf Al-Lisan (Lidah) – اللِّسَانُ

 

4.Makhorijul Huruf Asy-Syafatain (Dua Bibir) – الشَّفَتَيْنِ

 

5Makhorijul Huruf Al-Khaisyum (Hidung) – الخَيْشُوْمُ

5 makhorijul huruf hijaiyah

1.Makhorijul Huruf Al-Jauf

Tempat Keluar Huruf Al Jauf (Rongga Mulut) – الجَوْفُ

Merupakan huruf-huruf Mad, dengan syarat :

  • Jika Fathah, harus berpasangan dengan Alif
  • Jika Kasrah, harus berpasangan dengan Ya Sukun
  • Jika Dhammah, harus berpasangan dengan Waw Sukun

Penjelasan huruf Al Jauf

Contoh Huruf Al Jauf

DIBACA AL JAUFHURUF PASANGANHURUF
5 makhorijul huruf hijaiyahHuruf Hijaiyah Alif fathahHuruf Hijaiyah BA
5 Makhorijul Huruf Hijaiyah5 Makhorijul Huruf Hijaiyah5 Makhorijul Huruf Hijaiyah
5 Makhorijul Huruf Hijaiyah5 Makhorijul Huruf Hijaiyah5 Makhorijul Huruf Hijaiyah

Ingat ya ..Panjang Bacaan = 2 Harakat (Mad Thabi’i)

2.Makhorijul Huruf Al-Halq

Tempat Keluar Huruf Al Halq (Tenggorokan الحلق)

Terbagi menjadi 3 bagian :

Tenggorokan bagian Bawah أقص الحلق

yaitu :

HURUF HAHURUF HAMZAH
Makhorijil huruf hijaiyah5 Makhorijul Huruf Hijaiyah

Tenggorokan bagian Tengah وسط الحلق

yaitu :

HURUF HAHURUF  ‘AIN
Makhorijil huruf hijaiyahmakhorijul huruf ain

Tenggorokan bagian Atas أدنى الحلق
yaitu : غ – خ

HURUF KHOHURUF GHOIN

makhorijul huruf hijaiyah kho

makhorijul huruf hijaiyah ghoin

Ini adalah huruf tenggorokan, dan ada kaidah yaitu jika huruf huruf tanwin bertemu dengan huruf huruf halqiah maka dibaca dengan JELAS.

3.Makhorijul Huruf Al-Lisan

Selanjutnya Aladah bunyi huruf hijaiyah yang tempat keluarnya (makhorijul huruf) dari lidah ( اللِّسَانُ )

. Untuk makhorijul huruf al Lisan ada 18 huruf yang dapat dikelompokkan menjadi kelompok 10 makhraj.

Yaitu sebagai berikut :

  • Pangkal lidah dan langit-langit mulut bagian belakang, yaitu huruf Qof (ق). Maksudnya bunyi huruf qof ini keluar dari pangkal lidah dekat dengan kerongkongan yang dihimpitkan ke langit-langit mulut bagian belakang.
  • Pangkal lidah bagian tengah dan langit-langit mulut bagian tengah, yaitu huruf Kaf (ك). Maksudnya bunyi huruf kaf ini keluar dari pangkal lidah di depan makhraj huruf qof, yang dihimpitkan ke langit-langit bagian mulut bagian tengah.

Dua huruf tersebut ( ق ) dan ( ك ), lazimnya disebut huruf LAHAWIYAH ( لهويّة ), artinya huruf-huruf sebangsa anak mulut atau sebangsa telak lidah.

  • Tengah-tengah lidah, yaitu huruf Jim ( ج ), Syin ( ش ) dan Ya’ ( ي ). Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari tengah-tengah lidah tepat, serta menepati langit-langit mulut yang tepat di atasnya.

Tiga huruf ini lazimnya disebut huruf SYAJARIYAH ( شجريّة ), artinya huruf-huruf sebangsa tengah lidah.

  • Pangkat tepi lidah, yaitu huruf Dlod ( ض ).

Maksudnya bunyi huruf Dlod ( ض ) keluar dari tepi lidah (boleh tepi lidah kanan atau kiri) hingga sambung dengan makhrojnya huruf lam, serta menepati graham.

Huruf Dlod ( ض ) ini lazimnya disebut huruf JAMBIYAH (حنبيّة), artinya huruf sebangsa tepi lidah.

  • Ujung tepi lidah, yaitu huruf Lam (ل).

Maksudnya bunyi huruf Lam (ل) keluar dari tepi lidah (sebelah kiri/kanan) hingga penghabisan ujung lidah, serta menepati dengan langit-langit mulut atas.

  • Ujung lidah, yaitu huruf Nun (ن).

Maksudnya bunyi huruf Nun (ن) keluar dari ujung lidah (setelah makhrojnya Lam (ل), lebih masuk sedikit ke dasar lidah dari pada Lam (ل)), serta menepati dengan langit-langit mulut atas.

  • Ujung lidah tepat, yaitu huruf Ro’ (ر).

Maksudnya bunyi huruf Ro’ (ر) keluar dari ujung lidah tepat (setelah makhrojnya Nun dan lebih masuk ke dasar lidah dari pda Nun), serta menepati dengan langit-langit mulut atas.

Tiga huruf tersebut di atas (Lam, Nun dan Ro’), lazimnya disebut huruf DZALQIYAH (ذلقية), artinya huruf-huruf sebangsa ujung lidah.

  • Kulit gusi atas, yaitu Dal (د), Ta’ (ت) dan Tho’ (ط).

Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepat i dengan pangkal dua gigi seri yang atas.

Tiga huruf tersebut lazimnya disebut NATH’IYAH (نطغية), artinya huruf-huruf sebangsa kulit gusi atas.

  • Runcing lidah, yaitu huruf Shod (ص), Sin (س) dan Za’ (ز).

Maksudnya bunyi huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati ujung dua gigi seri yang bawah.

Tiga huruf tersebut lazimnya disebut huruf ASALIYAH (أسلية), artinya huruf-huruf sebangsa runcing lidah.

  • Gusi, yaitu huruf Dho’ (ظ), Tsa’ (ث) dan Dzal (ذ).

Maksudnya huruf-huruf tersebut keluar dari ujung lidah, serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas.

“Tiga huruf ini lazimnya disebut huruf LITSAWIYAH (لثوية), artinyahuruf sebangsa gusi.”

4.Makhorijul Huruf Asy-Syafatain

Asy Sfatain Yaitu tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada kedua bibir ( الشَّفَتَيْنِ ).

Yang termasuk huruf-huruf syafatain ialah wawu (و), fa’ (ف), mim (م) dan ba’ (ب) dengan perincian sebagai berikut :

  • Fa’ (ف) keluar dari dalamnya bibir yang bawah, serta menepati dengan ujung dua gigi seri yang atas.
  • Wawu, Ba, Mim (و , ب, م) keluar dari antara dua bibir (antara bibir atas dan bawah). Hanya saja untuk Wawu bibir membuka, sedangkan untuk Ba dan Mim bibir membungkam.

Empat huruf tersebut di atas lazimnya disebut huruf SYAFAWIYAH, artinya huruf-huruf sebangsa bibir.

5.Makhorijul Huruf Al-Khaisyum

Makhjorijul huruf Al Khaisyum dimana tempat keluarnya huruf hijaiyah yang terletak pada janur hidung ( الخَيْشُوْمُ )

Dan jika kita menutup hidung ketika membunyikan huruf tersebut, maka tidak dapat terdengar. Adapun huruf-hurufnya yaitu huruf-huruf ghunnah mim dan nun dengan ketentuan sebagai berikut:

  • Nun bertasydid (نّ)
  • Mim bertasydid (مّ)
  • Nun sukun yang dibaca idghom bigunnah, iqlab dan ikhfa’ haqiqiy
  • Mim sukun ( مْ) yang bertemu dengan mim (م) atau ba (ب)

Praktek Belajar Makhorijul Huruf

Berikut ini adalah cara membaca alquran dengan memperhatikan cara keluarnya huruf. Dipandu oleh Ustad Abu Robbani sehingga kita bisa belajar makhorijul huruf hijaiyah dengan mendengarkannya.

Demikiablah artikel tentang Makhorijul Huruf Hijaiyah semoga bermanfaat bagi kita semua.

Atau belum paham cara baca huruf hijaiyah ?

Huruf Hijaiyah Dan Cara Bacanya

Bagaimana Cara Membaca Huruf Hijaiyah yang benar ? Baca Artikel tentang Huruf Hijayah di sini
Baca Artikel

Video Cara Membaca Huruf sesuai Makhroj

Dengan meyaksikan video dibawah ini dapat memudahkan kita semua dalam mengenal makhoijul huruf, bahkan untuk yang baru belajar alquran dapat terbantu, khususnya dalam menghafal huruf-huruf hijaiyah alquran.

***********************************************************************************************

9 Tanda Baca Alquran Penting Yang Harus Diketahui

Posted on 

Tanda Baca Alquran belajaralquran.id – Pada kesempatan kali ini, kita akan mengenal lebih jauh tentang Tanda Tanda Baca Alquran, baik itu arti tanda baca dalam alquran, istilah tanda baca alquran atau isyarat nya. Misalnya tanda baca untuk ikhfa, idghom, bacaan pendek atau bacaan panjang dan lain lain.

Termasuk juga tanda baca  alquran yang menandakan apakah dibaca berhenti atau dibaca berlanjut, huruf hijaiyah bertanda baca fatah, kasroh dan dhommah.

Sahabat sahabat belajaralquran.id mungkin pernah menemukan tulisan arab tanpa tanda baca, biasanya ini terdapat di buku buku asli berbahasa arab.

Tanda Baca Alquran
Tanda Baca Alquran

Bagi yang pernah belajar islam atau belajar alquran di pesantren-pesantren mereka diajarkan cara membaca huruf alquran TANPA tanda baca ini, atau juga dikenal sebagai bahasa Arab Gundul.

Akan tetapi, bagi sebagian besar orang yang tidak berbahasa arab, tulisan arab gundul atau tulisan Arab atau tulisan Alquran tanpa tanda baca pastinya sangat menyulitkan untuk membaca nya.

Sehingga dibuatlah tanda tanda baca ini. Termasuk di dalam nya adalah Tanda Baca Alquran.

Daftar Isi [Lihat]

Macam-macam tanda baca Alquran

 

Tanda Baca Al quran
Tanda Baca Al quran

1.Tanda baca Harakat

Harakat (Arab: حركات, dibaca harakaat) atau yang disebut juga tanda tasykil merupakan tanda baca atau diakritik yang ditempatkan pada huruf Arab untuk memperjelas gerakan dan pengucapan huruf tersebut.

Tanda baca harakat, berkaitan erat dengan cara pengucapan huruf, seperti fathaf berfonem a, kasroh berfonem i dan dhommah berfonem u. Juga tanwin untuk fonem an, in dan un.

Tanda baca harakat berkaitan juga dengan dengan huruf hijaiyah yang dimatikan dan yang dibaca tasjid.

Jadi pada dasarnya, tanda baca harakat digunakan untuk mempermudah dalam mengucapkan lafaz atau huruf-huruf Al Quran

Contoh tulisan ayat alquran TANPA tanda baca atau harakat :

قل اعوذ برب الناس

Dibaca : qul a’uudzu birabbin naasi

Contoh tulisan ayat alquran DENGAN tanda baca atau harakat :

قـُلْ ٲعُوْذ ُبـِرَبِّ ٱلنـّٰاسِ

Dibaca : qul a’uudzu birabbin naasi

macam-macam harakatMacam-macam harakat

A.Tanda baca alquran harakat Fathah

Tanda Baca Alquran Fathah (فتحة) adalah harakat yang berbentuk seperti garis horizontal kecil atau tanda petik ( ٰ ) yang berada di atas suatu huruf Arab yang melambangkan fonem (a) .

Secara harfiah, fathah itu sendiri berarti membuka, layaknya membuka mulut saat mengucapkan fonem (a).

Ketika suatu huruf diberi harakat fathah, maka huruf tersebut akan berbunyi (-a), contonya huruf lam (ل ) diberi harakat fathah menjadi “la” (لَ ). Cara melafazkannya ujung lidah menempel pada dinding mulut

B.Tanda baca alquran Alif Khanjariah

Tanda baca alquran ALif Khanjariah sama halnya dengan Fathah, yang juga ditulis layaknya garis vertikal seperti huruf alif kecil ( ٰ ) yang diletakkan diatas atau disamping kiri suatu huruf Arab,

Sebuah huruf berharakat (bertanda baca) fathah jika diikuti oleh Alif (ا) juga melambangkan fonem (a) yang dibaca panjang sebanyak 2 harakat atau dua kali lebih panjang dari pengucapan normal

Contohnya pada kata “laa” (لاَ) dibaca dua harakat atau dua kali lebih panjang dari pengucapan normal.

C.Tanda baca alquran harakat Kasrah

Tanda baca alquran Kasrah (كسرة) adalah harakat yang membentuk layaknya garis horizontal kecil ( ِ ) tanda baca yang diletakkan di bawah suatu huruf arab, harakat kasrah melambangkan fonem (i).

Secara harfiah, kasrah bermakna melanggar. Ketika suatu huruf diberi harakat kasrah, maka huruf tersebut akan berbunyi (-i) , contonya huruf lam (ل) diberi harakat kasrah menjadi (li) (لِ).

Perhatikan

Sebuah huruf yang berharakat kasrah jika bertemu dengan huruf “ya” (ي ) maka akan melambangkan fonem (-i) yang dibaca panjang. Contohnya pada kata ” lii ” ( لي) dibaca 2 harakat.

D.Tanda baca alquran harakat Dammah

Tanda baca alquran Dammah (ضمة) adalah harakat yang berbentuk layaknya huruf ” waw “( wau) (و) kecil yang diletakkan di atas suatu huruf arab ( ُ ), harakat dammah melambangkan fonem (u) .

Ketika suatu huruf diberi harakat dammah, maka huruf tersebut akan berbunyi (-u), contonya huruf ” lam ” (ل) diberi harakat dammah menjadi (lu) (لُ).

Perhatikan

Sebuah huruf yang berharakat dammah jika bertemu dengan huruf “waw” (و ) maka akan melambangkan fonem (-u) yang dibaca panjang. Contohnya pada kata (luu) (لـُو).

E.Tanda baca alquran harakat Sukun

Tanda baca alquran Sukun (سکون) adalah harakat yang berbentuk bulat layaknya huruf “ha” (ه) yang ditulis di atas suatu huruf Arab.

Tanda bacanya bila ditulis seperti huruf (o) kecil yang bentuknya agak sedikit pipih.

Harakat sukun melambangkan fonem konsonan atau huruf mati dari suatu huruf.

Contoh:

Pada kata “mad” (مـَدْ) yang terdiri dari huruf mim yang berharakat sehingga menghasilkan bunyi fathah (مَ) dibaca “ma”, dan diikuti dengan huruf “dal” (دْ) yang berharakat sukun yang menghasilkan konsonan atau bunyi (d) sehingga dibaca menjadi “mad” (مـَدْ).

Harakat sukun juga misa menghasilkan bunyi diftong, seperti (au) dan (ai)

Contoh:

pada kata (نـَوْمُ) yang berbunyi (naum)u) yang berarti tidur, dan juga pada kata (لَـيْن) yang berbunyi (lain) yang berati lain atau berbeda.

F.Tanda baca alquran harakat Tasydid

Tanda Baca alquran Tasydid ( تشديد) atau yang disebut syaddah ( شدة) adalah harakat yang bentuk hurufnya (w) yang diberi atau seperti kepala dari huruf “sin” (س) yang diletakkan di atas huruf arab (ّ )yang letaknya diatas suatu huruf Arab.

Harakat tasydid melambangkan penekanan pada suatu konsonan yang dituliskan dengan simbol konsonan ganda.

Perhatikan

Sebagai contoh pada kata ( شـَـدَّةٌ) yang berbunyi (syaddah) yang terdiri dari huruf syin yang berharakat fathah (ش) yang kemudian dibaca (sya),

Diikuti dengan huruf “dal “yang berharakat tasydid fathah ( دَّ) yang menghasilkan bunyi (dda), diikuti pula dengan ta marbuta ( ةٌ) di akhir kata yang menghasilkan bunyi (h), sehingga menjadi (syaddah).

G.Tanda baca alquran harakat Tanwin

Tanwin (bahasa Arab: التنوين, “at tanwiin”) adalah tanda baca (diakritik) harakat pada tulisan Arab untuk menyatakan bahwa huruf pada akhir kata tersebut diucapkan layaknya bertemu dengan huruf nun mati.

2.Tanda baca alquran Wasal

Wasal (bahasa Arab: وصلة‎, dibaca: washlat) adalah tanda baca atau diakritik yang dituliskan pada huruf Arab yang biasa dituliskan di atas huruf alif atau yang disebut juga dengan Alif wasal.

gambar alif wasal sumber wikipedia

Secara ilmu tajwid, wasal berarti meneruskan tanpa mewaqafkan atau menghentikan bacaan.

Harakat wasal selalu berada di permulaan kata dan tidak dilafazkan apabila berada di tengah-tengah kalimat, namun akan berbunyi layaknya huruf hamzah apabila dibaca di awal kalimat.

Contoh alif wasal:

ٱهدنا ٱلصرط

Dibaca: “ihdinas shiraat”

Bacaan tersebut memiliki dua alif wasal, yang pertama pada lafaz “ihdinaa” ٱهدنا dan “as shiraat” ٱلصرط yang manakala kedua lafaz tersebut diwasalkan atau dirangkaikan dalam pembacaannya maka akan dibaca “ihdinas shiraat” dengan menghilangkan pembacaan alif wasal pada kata “as shiraat”.

Alif wasal lebih sering dijumpai bersamaan dengan huruf lam atau yang disebut juga dengan alif lam makrifah pada lafaz dalam bahasa Arab yang mengacu kepada kata yang bersifat isim atau nama.


Contoh alif wasal dalam alif lam makrifah:
ALIF WASHALDIBACA
ٱلصرطas shiraat
ٱلبقرة
Al Baqarah
ٱلإنسانAl Insaan

3.Tanda baca alquran Waqaf

Tanda baca waqaf terkait dengan cara harus berhenti, boleh berhenti, boleh dilanjut atau harus dilanjut .

Waqaf dari sudut bahasa artinya berhenti atau menahan, manakala dari sudut istilah tajwid ialah menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan.

Macam-macam Wakaf

Waqaf dibagi menjadi 4 jenis, diantaranya :

A.Waqaf Sempurna

Waqaf sempurna atau dinamakan waqaf Taam Yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan yang dibaca secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, dan tidak mempengaruhi arti dan makna dari bacaan karena tidak memiliki kaitan dengan bacaan atau ayat yang sebelumnya maupun yang sesudahnya.

B.Waqaf Memadai

Wakaf kaaf yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, namun ayat tersebut masih berkaitan makna dan arti dari ayat sesudahnya.

C.Waqaf Baik

Waqaf baik atau waqaf hasan yaitu mewaqafkan bacaan atau ayat tanpa mempengaruhi makna atau arti, namun bacaan tersebut masih berkaitan dengan bacaan sesudahnya.

D.Waqaf Buruk

Waqaf qabiih atau waqaf buruk yaitu mewaqafkan atau memberhentikan bacaan secara tidak sempurna atau memberhentikan bacaan di tengah-tengah ayat, wakaf ini harus dihindari karena bacaan yang diwaqafkan masih berkaitan lafaz dan maknanya dengan bacaan yang lain.

tanda wakaf alquran
tanda wakaf alquran

Tanda Baca Alquran waqaf

1. Tanda wakaf mim

Disebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu berhenti di akhir kalimat sempurna.

Wakaf Lazim disebut juga Wakaf Taamm (sempurna) karena wakaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat sesudahnya. Tanda mim ( م ), memiliki kemiripan dengan tanda tajwid iqlab, namun sangat jauh berbeda dengan fungsi dan maksudnya.

2. Tanda wakaf tho

Adalah tanda Waqaf Mutlaq dan haruslah berhenti.

3. Tanda wakaf jim

Adalah Waqaf Jaiz. Lebih baik berhenti seketika di sini walaupun diperbolehkan juga untuk tidak berhenti.

4. Tanda wakaf zha

Bermaksud lebih baik tidak berhenti

5. Tanda wakaf sad

Disebut juga dengan Waqaf Murakhkhas.

Menunjukkan bahwa lebih baik untuk tidak berhenti namun diperbolehkan berhenti saat darurat tetapi tidak mengubah makna. Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada fungsinya, dalam kata lain lebih diperbolehkan berhenti pada waqaf sad

6. Tanda wakaf sad-lam-ya’

Merupakan singkatan dari “Al-wasl Awlaa” yang bermakna “wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik”, maka dari itu meneruskan bacaan tanpa mewaqafkannya adalah lebih baik

7. Tanda wakaf qaf

Merupakan singkatan dari “Qeela alayhil waqf” yang bermakna “telah dinyatakan boleh berhenti pada wakaf sebelumnya”, maka dari itu lebih baik meneruskan bacaan walaupun boleh diwaqafkan.

8. Tanda wakaf sad-lam

Merupakan singkatan dari “Qad yoosalu” yang bermakna “kadang kala boleh diwasalkan”, maka dari itu lebih baik berhenti walau kadang kala boleh diwasalkan.

9. Tanda wakaf Qif

Bermaksud berhenti! yakni lebih diutamakan untuk berhenti. Tanda tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya pembaca akan meneruskannya tanpa berhenti.

10. Tanda wakaf sin atau tanda Saktah

Menandakan berhenti seketika tanpa mengambil napas. Dengan kata lain, pembaca haruslah berhenti seketika tanpa mengambil napas baru untuk meneruskan bacaan.

11. Tanda wakaf Waqfah

Bermaksud sama seperti waqaf saktah ( ﺳﮑﺘﻪ ), namun harus berhenti lebih lama tanpa mengambil napas

12. Tanda wakaf Laa

Bermaksud “Jangan berhenti!”.

Tanda ini muncul kadang-kala pada penghujung maupun pertengahan ayat. Jika ia muncul di pertengahan ayat, maka tidak dibenarkan untuk berhenti dan jika berada di penghujung ayat, pembaca tersebut boleh berhenti atau tidak.

13. Tanda wakaf kaf 

Merupakan singkatan dari “Kathaalik” yang bermakna “serupa”. Dengan kata lain, makna dari waqaf ini serupa dengan waqaf yang sebelumnya muncul.

14. Tanda wakaf bertitik tiga

Yang disebut sebagai Waqaf Muraqabah atau Waqaf Ta’anuq (Terikat).

Waqaf ini akan muncul sebanyak dua kali di mana-mana saja dan cara membacanya adalah harus berhenti di salah satu tanda tersebut. Jika sudah berhenti pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda kedua dan sebaliknya.

Tanda Baca Alquran Panjang Dan Pendek

Tanda baca yang berkaitan dengan cara membaca di panjangkan atau cara membaca pendek adalah tanda baca tentang hukum MAD alquran.

Sahabat belajar alquran.id dapat membaca tentang tanda baca membaca panjang dan pendek huruf alquran di artikel hukum bacaan Mad Al quran. Dalam artikel tersebut dibahas 15 hukum membaca MAD alquran.

Penutup

Sahabat sahabat belajaralquran.id demikianlah pembahasan tentang tanda-tanda baca alquran ini. Bagi seseorang yang baru belajar baca alquran tentunya agak menyulitkan, tapi dengan Semangat serta ketekunan insya Allah akan bisa kita kuasai tanda baca alquran tersebut.

Saran saya untuk yang baru belajar baca alquran, dalam mengenal tanda baca alquran ini sebaiknya kita memiliki guru mengaji. Karena kesalahan dalam membaca tanda baca alquran ini akan mengubah arti dan makna.

Misalnya ketika kita sebagai makmun dalam solat berjamaah, kemudian imam selesai membaca alfatihah. Tentunya kita serentak mengaminkan dengan mengucapkan “aamiin”

Kalau kita mengucapkan “amin” itu artinya terpercaya, kalau aamiin itu artinya “terimalah”. Ehm… jadi kita perlu perhatikan tanda tanda baca alquran ?



No comments:

Post a Comment

Kuliah Maghrib - 4 Okt 2024